Tahukah engkau
Bahwa sungguh aku ada dua
Pada setiap siang dan setiap malam
Ketika aku dan kau berjalan bersama
Pada setiap jalan dan setiap persimpangan
Ketika aku berjalan di sebelahmu
Ketika aku berjalan di belakangmu
Atau di depanmu
Engkau berjalan bersamaku,
Yang berusaha terlihat tetap tegak
Yang berusaha bersikap tenang
Yang bertingkah angkuh pada orang lain di sekitar kita
Semata kulakukan,
Agar kau aman dalam lingkaran proteksiku
Agar pejantan lain tahu bahwa engkau adalah aku
Agar kau tidak malu kalau-kalau aku bertingkah
Tahukah engkau
Bahwa sungguh aku ada dua
Aku punya dua raga,
Yang berjalan bersamamu penuh pencitraan
Yang secara kasat terjangkau panca indera
Yang terluka dan berdarah oleh tebasan
Yang terikat oleh ruang dan waktu
Yang terkubur tertutupi tanah merah
Ya, kita berjalan bertiga
Lalu, di manakah aku yang satunya?
Adalah aku,
Yang tak tersentuh oleh kulit
Yang tak terlihat oleh mata
Yang tak terasa oleh lidah
Yang tak tercium oleh hidung
Yang tak terdengar oleh telinga
Adalah aku,
Yang selalu tersenyum dan tertawa
Yang bertingkah berlebihan
Yang selalu menari-nari di sekelilingmu ketika berjalan
Yang mengobatimu dari kemurungan, kesedihan
Yang tidak pergi ke mana pun
Adalah aku,
Yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu
Yang tak hilang darimu, bahkan ketika aku tinggalkan dunia.
Selamat tersenyum :)
-Arif Adiansyah, Muhammad.
No comments:
Post a Comment
komennya yang asik-asik aja ya frend...hhe.