Ladang, ladang, ladang
Lalu bukit angin menghempas kami
Dengan langkah kaki memijak
Akar-akar itu meranting bersilangan
Menaungi melorong sepanjang kami
Tanah basah melicinkan kaki-kaki
Jalur air megikis tanah sedalamnya
Membuka jalan bagi mata yang memandang
Mempertemukan kaki pada dada yang berat
Tanah teralu gembur dan licin
Jumpai batas satuan vertikal
Bertemu batas titik nadir fisik
Ruang terang menjawab asa penuh harap
Dengan duri melukai raga lalu rapuh
Sebuah ruang butuh kawanan kami
Maka inilah bukti nyata Tuhan
Maka inilah kami manusia yang tersenyum
Dengan tubuh remuk yang melepaskan leganya
Oleh puncak Gunung Burangrang
- Gn. Burangrang, 31/11/2013 - 01/01/2014
No comments:
Post a Comment
komennya yang asik-asik aja ya frend...hhe.