Aku berkisah tentang dua manusia
Yang setiap hari berpancakaki
Lebih banyaknya bercengkrama tanpa suara
Yang larut dalam asmara, kemudian bertanya tentang cinta
Maka sang gadis bertanya pada sang pria
Tentang orisinalitas cinta dalam dunia
Di bawah hujan malam yang dingin
Digelak canda tawa hingga keduanya terlupa
Maka beginilah, sepenggal,
Tentang orisinalitas cinta yang kau tanyakan :
Cinta adalah omong kosong.
Aku cinta padamu, omong kosong
Kamu cinta padaku, omong kosong
Dia cinta padamu, omong kosong
Anak sekolahan jatuh cinta, omong kosong
Berpacaran, omong kosong
Bertunangan, omong kosong
Pernikahan, omong kosong
Perceraianlah yang nyata
Lalu di mana realita cinta?
Adalah penuh makna tabu dan naif
Orisinalitas cinta
Adalah cinta yang berjalan bersama waktu
Kemurnian cinta terbukti saat cinta bersemi,
Ketika maut memisahkanku darimu
Atau maut memisahkanmu dariku
Di sanalah, titik orisinalitas cinta.
Cinta kemudian
Adalah asmara yang bersemi
Di bibir pemakaman.
________________________
Maka, wahai, gadis penerang malam
Bukanlah janji atau kata semanis madu,
Yang kau butuhkan untuk sebuah orisinalitas cinta
Kau hanya butuh satu hal, dan aku yakin kau punya satu hal ini.
Yang dibutuhkan ialah :
Sedikit KEBERANIAN
Yang dipupuk secara simultan
Yang berjalan bersama waktu
Yang berhias kasih dan sayang
Yang berlukis manisnya senyuman
Yang berbayang ketidakpastian
Yang bertudung pahit dan perih
Yang dihidangkan penuh duri
Yang dijalani berlinang air mata
Yang diakhiri
Oleh maut, yang memisahkanku darimu
Oleh maut, yang memisahkanmu dariku
Dan di titik itulah aku dan kau temukan
Sebuah cinta yang tak habis akan bersemi.
Keberanian, beranilah. -
 
No comments:
Post a Comment
komennya yang asik-asik aja ya frend...hhe.