Dua menjelang Tiga
Kau hitungkah, selama itu kita menjalin
Berkali sudah camar berpindah hinggap
Sejauh itu sudah kita menempuh
Dua menjelang Tiga
Sebutlah aku sebuah jelaga
Berisi ragam jenis warna yang kaya
Maka dengan kwas terbaik kuwarnaimu
Dengan sejuta warna paling memikat
Dua menjelang Tiga
Sepenuh peluh kutorehkan warna-warnaku
Memberimu sebuah makna seindah kubisa
Kucucurkan perjuangan kita agar mengakar
Dua menjelang Tiga
Aku beri kau sejuta indah warna
Aku sembahkan kau sebagai estetika pusaka
Aku hanya meragu, sudahkah kau bahagia dengan semua itu?
Bak seekor biduan yang sendu melagu ragu
Aku melolong sepanjang gelapku
Bergulung dengan satu kecemesan
Kutakutkan aku tak mengukir makna "kebahagiaan" buatmu
Kutakutkan aku tak mengukir makna "kebahagiaan" buatmu
Dua menjelang Tiga
Ampunkan aku maafmu dan lembutlah
Gandes dan luweslah, cinta
Biar aku tetap memberimu warnaku yang kaya
Lalu bertahanlah, pada waktu, hingga "kebahagiaan" datang dari jelagaku untukmu
Dua menjelang Tiga
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Dan tahun-tahun yang berlalu seterusnya
Bertahanlah denganku dalam damai.
-Imp & Laraso-
 
asik-asik
ReplyDelete