Aku adalah sebuah pohon
Ayah, Ibu, Adik, dan keluargakulah akarnya
Sahabat-sahabta terbaikku adalah batangku yang amat kuat
Kawan-kawanku menjadi ranting yang meluas
Setiap helai daunku adalah mereka yang ada dalam kisahku
Engkau dan kalian adalah manusia
Ciptaan yang dikisahkan sebagai makhluk sempurna
Dikasihi dengan kemuliaan akal dan pikiran
Disayangi Sang Hyang Tuhan semesta dengan fungsi nurani
Engkau dan kalian adalah manusia
Yang difitrahkan hidup dalam dimensi sosial
Dicintai keluarga disayang kekasih hati
Disanjung sahabat dibela sampai mati masyarakat
Lalu kau bunuh ayah, ibu, adik, dan keluargaku
Lalu kau bunuh sahabat-sahabatku perlahan
Lalu kau bunuh kawan-kawanku seluruhnya
Kau musnahkan dan kau renggut semuanya dari aku
Aku adalah diam dan bisu, lalu mati.
Aku pasti mati.
Haruskah akarku tercabuti
Haruskah batangku habis di penebangan
Haruskah ranting-ranting patah tercecer
Haruskah daun-daunku jatuh berguguran
Haruskah aku kehilangan segalanya dengan kematianku?
Di tangan kalian.
Friday, 23 May 2014
Saturday, 3 May 2014
MANUSIA AKU
Di atas sana
Awan bergerak perlahan
Menutupi bumi dengan kegelapan
Menggelapkan bumi dengan air yang menggumpal
Di bawah sana
Bumi berpangku tangan
Memangku beban-beban manusia
Manusia yang memangku beban permasalahan
Di tengah sini
Manusia kelaparan dan terdiam
Terdiam tanpa alasan
Alasan kemalasan yang menunda hidup
Di tengah sini
Manusia bergelut dengan kondisi
Kondisi diri yang bahagia
Kondisi diri yang bersedih hati
Di tengah sini
Manusia menahan segala rasa
Yang tertahan karena tak terungkap
Yang tertahan karena masih tertahan
Di tengah sini
Manusia berdiam
Di bawah awan yang berada di atas
Menggelapkan dunia
Di tengah sini
Manusia berdiam
Di atas bumi yang menopang beban
Menopang manusia yang menopang beban
Di tengah sini
Manusia tertawa
Manusia tersenyum
Manusia menangis
Manusia meratap
Manusia berperang
Manusia bercinta
Manusia berjuang
Manusia bekerja
Manusia berbaring
Manusia bersandar
Manusia berlari
Manusia bercanda
Manusia melukis
Manusia menulis
Manusia menjual
Manusia membeli
Manusia bercinta
Manusia bercinta
Manusia bercinta
Manusia memadu kasih
Manusia bertaruh nasib dan takdirnya
Di tengah sini
Itu aku.
Awan bergerak perlahan
Menutupi bumi dengan kegelapan
Menggelapkan bumi dengan air yang menggumpal
Di bawah sana
Bumi berpangku tangan
Memangku beban-beban manusia
Manusia yang memangku beban permasalahan
Di tengah sini
Manusia kelaparan dan terdiam
Terdiam tanpa alasan
Alasan kemalasan yang menunda hidup
Di tengah sini
Manusia bergelut dengan kondisi
Kondisi diri yang bahagia
Kondisi diri yang bersedih hati
Di tengah sini
Manusia menahan segala rasa
Yang tertahan karena tak terungkap
Yang tertahan karena masih tertahan
Di tengah sini
Manusia berdiam
Di bawah awan yang berada di atas
Menggelapkan dunia
Di tengah sini
Manusia berdiam
Di atas bumi yang menopang beban
Menopang manusia yang menopang beban
Di tengah sini
Manusia tertawa
Manusia tersenyum
Manusia menangis
Manusia meratap
Manusia berperang
Manusia bercinta
Manusia berjuang
Manusia bekerja
Manusia berbaring
Manusia bersandar
Manusia berlari
Manusia bercanda
Manusia melukis
Manusia menulis
Manusia menjual
Manusia membeli
Manusia bercinta
Manusia bercinta
Manusia bercinta
Manusia memadu kasih
Manusia bertaruh nasib dan takdirnya
Di tengah sini
Itu aku.
Subscribe to:
Comments (Atom)